Senin, 15 April 2019 14:19

MENGALAMI PASKAH HARI INI

Pengalaman Maria Magdalena – dan beberapa wanita lain: Maria ibu Yakobus dan Salome (Mrk. 16:1) – dan Murid yang dikasihi (Yohanes) dan Petrus mengenai tidak adanya jenazah Yesus di dalam kubur begitu menggemparkan dan menghebohkan mereka. Pengalaman itu dinamakan juga pengalaman menjumpai makam kosong atau pengalaman kebangkitan Yesus. Menyebutnya sebagai pengalaman kebangkitan Yesus perlu dijelaskan lebih lanjut di sini. Dalam arti asalinya, tak seorang pun yang secara langsung melihat atau mengalami proses kebangkitan Yesus. Ini adalah perkara iman! Penyimpulan iman rasuli yang biblis atau sesuai dengan isi Kitab Suci.

Published in Renungan
Minggu, 14 April 2019 09:25

Refleksi Minggu Palma

Pada hari Minggu Palma, liturgi memberikan pemandangan panorama dari misteri yang akan kita renungkan selama Pekan Suci atau Trihari suci, yakni penetapan ekaristi, penderitaan dan kematian Yesus, dan kebangkitan-Nya.

Published in Renungan

Malam ini menjadi satu perayaan liturgi yang paling kompleks dalam tahun liturgi Gereja kita, keheningan makam membuka jalan bagi suka cita Paskah. Ada alunan panjang bacaan indah yang diambil dari Perjanjian Lama, dimulai dengan kisah tentang Tuhan menciptakan alam semesta. Alkitab menegaskan dari halaman yang paling pertama bahwa penciptaan dunia adalah karya kasih Allah, dengan menampilkan keindahan dan keharmonisan semua ciptaan itu. Puncak karya cinta Allah adalah manusia, pria dan wanita - makhluk berbentuk “gambar” dan “rupa” Allah sendiri. Jadi, kita, manusia sungguh luar biasa; kita “seperti Allah” - mampu menanggapi sapaan Allah, mampu untuk mencintai seperti Allah mencintai.

Published in Renungan

Paus Fransiskus membuka secara resmi Tahun Kerahiman Ilahi bulan Desember 2015 lalu dengan kata-kata ini : “Yesus adalah Wajah Manusia dari Allah Yang Murah Hati.” Kata-kata ini juga meringkas misteri iman Kristen. Kebenaran Kristen yang paling mendasar terungkap secara jelas pada diri  Yesus yang memberikan hidup-Nya demi cinta dan kasih sayang-Nya kepada kita. Ini adalah pesan utama dari Injil Yohanes : Allah begitu mengasihi dunia ini, sehingga Ia mengirim anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, bukan untuk menghakimi dunia melainkan supaya dunia selamat melalui Dia” (Bdk. Yohanes 3: 16-17).

Published in Renungan

Kita sekarang masuk ke dalam “Triduum,” perayaan tiga hari yang penuh makna dari kematian dan kebangkitan Yesus yang telah menjadi tujuan perjalanan kita selama Prapaskah.  Injil untuk hari ini diambil dari Injil Yohanes 13:1-15 tentang Paskah terakhir, yang menggambarkan tanda dari kemurahan dan kasih sayang Yesus kepada kita saat ia mencuci kaki murid-murid-Nya. Jikalau Aku, Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kaki. Sebab, Aku telah memberikan satu teladan kepadamu, supaya kamu juga berbuat seperti yang Kuperbuat kepadamu.”

Published in Renungan

Awan gelap Sengsara Yesus semakin mendekat. Injil yang kita dengarkan hari ini seperti Injil hari kemarin, membawa kita sekali lagi pada Perjamuan Terakhir, namun hari ini kita mengalami hal itu dalam perspektif Injil Matius. Ini akan menjadi Paskah terakhir Yesus bersama murid-murid-Nya. Paskah Yahudi adalah hari suci di mana mereka memperingati pembebasan mereka dari perbudakan di Mesir dan membawa harapan mereka untuk masa depan. Sekali lagi Injil mencatat bahwa Yesus “sangat sedih” karena ia tahu bahwa murid-murid-Nya akan meninggalkan Dia pada saat Ia membutuhkan kehadiran mereka dan karena salah satu dari mereka akan mengkhianati-Nya.

Published in Renungan